Pendahuluan
Sedikit tidak umum memang, tapi gua yakin ada beberapa dari kalian yang butuh ponsel Android di harga ini, entah untuk sebagai cadangan untuk sekadar chatting, ataupun untuk daily ketika dompet kalian terkena badai yang sangat dahsyat sehingga memaksa kalian menggunakan ponsel seperti ini untuk daily sementara, mungkin kedua ponsel ini bisa jadi solusi.
Spesifikasi singkat
Andromax A (A16C3H)
Dual Micro SIM - GSM/HSDPA/LTE (VoLTE support)
4.5" TFT LCD 480x854 ~218 ppi
Snapdragon 210 Quad-core 1.1 GHz (28 nm)
Android 5.1 Lollipop (Stock Android)
Internal 8 GB, RAM 1 GB
Kamera depan 5 MP, belakang 5 MP + flash
Baterai 1950 mAh
Asus Zenfone Go (X014D)
Dual Micro SIM - GSM/HSDPA
4.5" IPS LCD 480x854 ~218 ppi
Snapdragon 200 Quad-core 1.2 GHz (28 nm)
Android 5.1 Lollipop (ZenUI)
Internal 8 GB, RAM 1 GB
Kamera depan 2 MP, belakang 8 MP + flash
Baterai 2070 mAh
Tampilan fisik
Zen Go memiliki bentuk bodi yang cenderung membulat, sedangkan Max A cenderung lebih flat. Begitu pula dengan bodi belakang Zen Go yang sangat membulat membuat feel genggaman lebih nyaman dibanding Andromax A yang rata penuh.
Di sisi depan, Andromax A memiliki desain yang simple tapi modern. Ikon navbar yang lebih modern-flat dan tanpa branding merk di layar depan yang sangat "jaman sekarang". Sedangkan Zen Go memiliki hiasan corak rounding yang mengkilap dan lampu LED notifikasi yang membuat terlihat sedikit terlihat lebih mewah namun terasa sedikit old-school.
Untuk tombol-tombol fisik, Max A memiliki posisi tombol fisik yang terpusat semua di sebelah kanan ponsel, yang mana ini sangat umum dan tidak perlu menyesuaikan feeling kalian lagi. Sedangkan Zen Go sedikit tidak lazim dimana posisi power ada diatas yang membuat susah diraih, dan volume berada di belakang yang justru lumayan mudah diraih. Gado-gado.
Layar
Sama-sama mengadopsi layar 4.5" yang memang sangat wajar di kelasnya pada waktu itu, namun Zenfone Go berada diatas Max A karena sudah memakai panel IPS yang jelas tampilannya jauh lebih baik dari TFT, dan menjadi standar Android jaman sekarang. Kalau dilihat, layar Max A lebih mirip seperti layar ponsel-ponsel lokal murah dibawah sejutaan seperti Advan atau Evercoss.
Sisanya sama, resolusi sama, ukuran sama, sensitivitas sentuh juga sama-sama tidak spesial.
Konektivitas
Jelas, Max A jauh lebih mumpuni berkat kemampuan 4G nya. Saat di coba untuk download (dengan kartu A*is), Max A mampu mencapai 1.5an megabyte/s, sedangkan Zen Go mentok di 200-300an kilobyte/s.
Namun ketika gua memakai kartu I*3 di jaringan 4G, ternyata speednya sama seperti HSDPA nya A*is awokaowk.
Untuk stream Youtube pun masih mumpuni di resolusi 360p, lumayan daripada tidak bisa sama sekali, toh juga kalian biasa pakai di resolusi itu juga agar irit kuota kan?
Kamera
Diatas kertas, kamera Zen Go lebih superior memang dibanding Max A. Begitu pula dengan hasilnya, sekilas kontras dan saturasi umum yang dihasilkan lebih baik dari Max A. Namun, ketika hasil foto itu di zoom, terlihat Max A memiliki kualitas detail yang lebih baik dari Zen Go yang terlihat kurang jelas. Tulisan-tulisan kecil di layar laptop masih dapat terbaca di Max A, bahkan warna hijau di font tulisannya masih dapat ditangkap dengan jelas di Max A.
Entertainment
Max A memiliki kualitas loudspeaker yang jauh lebih bagus dari Zen Go. Soal detail jelas jauh dari kata bagus memang, sekadar asal bunyi saja. Tetapi Max A memiliki output yang lebih lantang dari Zen Go yang pelan sekali seperti teman cewek kalian yang shy-shy-shy.
Ketika memakai earphone pun sama, output Max A lebih lantang dari Zen Go (70% di Max A, 90% di Zen Go). Soal equalizer, sekilas Zen Go terlihat lebih fresh UI EQnya dibanding Max A yang memakai Snapdragon Audio+ seperti Andromax keluaran lama pada umumnya. Namun soal hasil output, justru Max A lebih fleksibel, lebih jernih outputnya dan lebih bisa dimaksimalkan EQnya dibanding Zen Go yang terasa kurang maksimal hasil outputnya.
Performa
Bicara performa, Zen Go memiliki performa yang sedikit lebih baik dibanding Max A. Mungkin karena faktor transfer rate tinggi 4G yang harus dihela oleh si Snap 210 membuat lumayan terbebani CPUnya.
Multitask 2-3 app masih mampu, background app juga berjalan normal. WA juga lancar semua. tidak seperti ketika gua pake Evercoss M50 Star yang harus buka appnya, baru notifikasi WA pada masuk, karena gak support background apps. YT lancar, FB lite lancar, Twitter lumayan lancar, Nekopoi juga masih lancar, uh wait....
Ketika digeber, bagian bodi Max A terasa panas, mungkin faktor 4G nya yang memaksa harus cepat dalam load processing dibanding Zen Go yang cenderung sepoi-sepoi ketika load sesuatu.
Soal memori, kedua hp ini bisa dibilang jauh dari kata ghoib. Masih lumayan kalem kalau space memori sedikit sesak.
Sisanya mirip-mirip, performa standar, masih usable buat daily yang standar-standar. Gua juga bakal pake buat daily sementara, ketika Redmi Note 1 LTE gua nginep di bengkel nanti.
Oprek-oprek
Karena Max A yang gua punya memiliki versi board X20 (orang biasa menyebutnya versi Dewi), jadi baik Zen Go maupun Max A sangat-sangat ramah opreker. ROM dengan OS 6.0-7.1 banyak banget yang port di XDA atau blog-blog lokal. Bahkan ada yang berani build Nusantara Project (Android 10) ke Max A, truly a sick guy.
Catatan di Max A, hati-hati sama IMEI nya yang gampang banget ilang, harus rutin backup boot sama modem nya. Juga kalau di kondisi stock ROM, USB debugging di Max A butuh password dan IMEI di sistem ponsel untuk unlocknya, aneh memang.
Baterai
Max A bisa dibilang boros ketika dipakai full, jauh dibanding Zen Go yang jauh lebih irit daya. Dalam kondisi pemakaian penuh, Max A hanya bertahan sekitar 4-5 jam saja, sedangkan Zen Go lebih lama, sekitar 1-2 jam lebih lama. 4G di Max A memang benar-benar sangat menguras daya baterai yang sekecil itu.
Standby pun sama, Max A jauh lebih boros dari Zen GO, meskipun dua-duanya tidak ada yang mampu bertahan standby 1 hari penuh.
Disclaimer : Kondisi ini bisa berbeda di setiap unitnya, dikarenakan umur ponsel dan baterai yang bisa dibilang sudah mulai berumur dan diragukan kualitas baterainya, apakah masih bagus dan asli pabrik atau tidak.
Kesimpulan
Kembali lagi ke kalian, mana yang lebih kalian butuhkan. Apakah kalian butuh konektivitas yang kencang sebagai pengganti Mifi seperti Max A, atau butuh performa yang stabil dan daya tahan yang lebih baik dengan mengesampingkan keterbatasan konektivitas di Zen Go.
Mana yang kalian suka? Tulis di kolom komentar ya.
Foto diambil menggunakan Xiaomi Redmi Note 1 4G
#salam gudang ndeso
Post a Comment